Akhir-akhir ini Teknologi Nuklir kerap kali menjadi perbincangan dikalangan Dunia. Namun, keberadaan Teknologi Nuklir oleh sebagian masyarakat Indonesia dipersepsikan sebagai senjata, bom, ledakan atau hal-hal negatif lain. Sering terjadi perdebatan yang hingga saat ini belum menemui titik terang. Banyak masyarakat Indonesia yang belum begitu akrab dengan Teknologi Nuklir itu sendiri menjadi salah satu penghambat perumbuhan Teknologi Nuklir di Indonesia.
Untuk mengubah persepsi negatif akan Teknologi Nuklir mari kita menjelajahi dan mengenal apa itu Teknologi Nuklir. Nuklir adalah zat yang dapat melepaskan oksigen dari udara tau zat yang dapat memecah partikel benda lainnya. Sedangkan ketenaganukliran adalah sesuatu yang berkaitan dengan pemanfaatan, penguasaan ilmu pengetahuan, dan pengembangan Teknologi Nuklir.
Dilansir dari A Scientific Journal for The Application of Isotopes and Radiation Vol. 4 No. 2 Desember 2008, di tengah perdebatan pro dan kontra mengenai pembangunan PLTN di Indonesia, kita seharusnya berbangga karena lebih dari 40 tahun yang lalu, tepatnya 20 Februari 1965 Indonesia telah secara resmi mengoperasikan reaktor nuklir TRIGA Mark II, reaktor pertama di Indonesia yang difungsikan sesuai namanya yaitu untuk Training, Research, dan Isotope production. Hingga saat ini Indonesia telah memiliki tiga reaktor nuklir yang berfungsi sebagai reaktor riset dan penelitian, yang masing-masing terdapat di Yogyakarta yaitu reaktor Kartini, di Serpong yaitu reaktor Siwabessy, dan di Bandung yaitu reaktor TRIGA Mark II.
Pemanfaatan Teknologi Nuklir yang umum diketahui masyarakat adalah pemanfaatannya dalam bidang energi seperti pembangkit listrik tenaga nuklir yang sering kali menjadi pertentangan oleh masyarakat karena dianggap memiliki resiko yang sangat besar. Namun, disisi lain sebenarnya masih banyak pemanfaatan Teknologi Nuklir yang tanpa sadar sudah ada disekeliling kita saat ini, seperti yang digunakan untuk aplikasi medis seperti sinar-x dan kamera gamma. Selain itu, Teknologi Nuklir juga bermanfaat untuk bidang industri baik industri pertambangan, industri kertas, industri makanan, pertanian, bahkan jasa inspeksi (Uji tak rusak). Di Indonesia, upaya pengembangan Teknologi Nuklir telah dilakukan degan cara mendirikan Badan Atom Nuklir Nasional (BATAN) yang bertugas mengoperasikan fasilitas penelitian Teknologi Nuklir di Jakarta, Serpong, Bandung dan Yogyakarta. Perlunya pengawasan tenaga nuklir di Indonesia untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerja dan masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Dilansir dari lampiran Kepala Badan Pengawas Teknologi Nuklir Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Badan Pengawas Tenaga Nuklir Tahun 2015-2016, amanat pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir ini selaras dengan tujuan bernegara yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republilk Indonesia Tahun 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dalam hal ini terhadap potensi bahaya radiasi dari pemanfaatan tenaga nuklir. Undang-Undang nomor 10 Tahun 1997 tentang ketenaganukliran memberikan kewenangan atau amanat kepada Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk melaksanakan tiga pilar utama pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir yaitu penyusunan peraturan, perizinan, dan inspeksi serta penegakan hukum unntuk memastikan kepatuhan pengguna tenaga nuklir terhadap peraturan dan ketentuan keselamatan, keamanan dan safeguards.
Hasil-hasil yang diperoleh BATAN selama ini telah membantu meningkatkan kehidupan rakyat Indonesia, salah satunya dalam bidang pertanian. Seperti yang kita ketahui bahwasannya Indonesia merupakan salah satu negara yang dijuluki sebagai '' Lumbung Padi''. Dengan memanfaatkan hal tersebut BATAN membuat padi unggul varietas baru berupa varietas padi Sidenuk (Si Dedikasi Nuklir). Yang membedakan padi Sidenuk dengan padi unggul yang lain adalah pada benih padi Sidenuk mendapatkan penyinaran radiasi nuklir. Keunggulan dari padi Sidenuk dengan padi-padi yang lain adalah benihnya tahan serangan hama dan penyakit, sehingga mengurangi biaya pupuk dan obat-obatan dan juga produktivitas tanaman menjadi meningkat, situasi ini akan menghindari petani dari kerugian yang kerap kali terjadi. tidak hanya dalam bidang pertanian, pada bidang kesehatan teknologi nuklir memberikan manfaat yang sangat berarti bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi mereka yag sedang berjuang melawan kanker. Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel kanker, sel-sel kanker akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu berpengaruh selama pengobatan. Dan masih banyak lagi pemanfaatan teknologi nuklir yang lain.
Tanpa kita sadari keberadaan Teknologi Nuklir sebenarnya telah banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Telah banyak nyawa manusia tertolong hanya dari sebuah senyawa cobalt, telah banyak manusia yang kebutuhan pangannya tercukupi dari sebuah padi Sidenuk dan masih banyak lagi pemanfaatan Teknologi Nuklir yag kerap kali tidak kita sadari. Setelah kita di atas sedikit menjelajahi pemanfaatan Teknologi Nuklir di Indonesia, apa kalian masih berpikir bahwa Teknologi Nuklir hanya sekedar tentang senjata, bom, dan ledakan?.
''Sebuas-buasnya hewan bila ditangani dengan tepat bisa menjadi jinak dan sejinak-jinaknya hewan bila ditangani dengan cara yang salah dapat menjadi buas.''
Author : Nasywa Hasna Aisyi