NUKLIR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

0

Bila mendengar kata ‘Nuklir’, sontak yang akan terbayang pada pemikiran orang-orang pada umumnya adalah mengenai bom yang dijatuhkan Amerika Serikat pada bulan Agustus 1945 di dua kota Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki untuk mengakhiri Perang Dunia kedua. Yang menyebabkan sebanyak 129.000 jiwa tewas akibat bom atom atau bom nuklir tersebut. Atau mungkin pikiran sebagian dari kita terbang ke Chernobyl di Ukraina (dahulu termasuk Rusia), dimana terjadi kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), yang mengakibatkan 56 orang tewas dan 4.000 orang mengalami kanker akibat radiasinya. Ada juga yang pikirannya terbang ke Fukushima (Jepang) yang PLTN nya meledak akibat terjadinya gempa dan tsunami pertengaahan Maret 2011. Atau ke kota-kota lainnya yang pernah terjadi kecelakaan PLTN, seperti di beberapa kota di Amerika Serikat dan Eropa Timur.

Serentetan peristiwa kecelakaan PLTN itu membuat masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia pastinya menjadi was-was, takut dan khawatir jika ada sesuatu yang akan dilakukan menggunakan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) nuklir apalagi yang di daerahnya sudah berdiri atau akan dibangun PLTN. Meskipun demikian, kita tidak boleh terlalu takut, tidak boleh anti, dan tidak boleh juga menjauhkan diri dari nuklir. Hal ini dikarenakan nuklir mempunyai banyak sekali potensi pemanfaatan yang dapat memajukan kesejahteraan. Namun, tetap harus dipahami bahwa segala hal memiliki konsekuensi, tidak terkecuali dalam pemanfaatan tenaga nuklir. Bagaikan cahaya yang dapat menyinari dan menghasilkan bayangan, penggunaan aplikasi nuklir juga dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar jika tidak di organisir dengan telaten dan benar. Yang kita perlukan adalah kehati-hatian, ketelitian, kecermatan dan kewaspadaan dan pengamanan yang ketat sehingga satu teknologi ini dapat digunakan dengan aman dan menguntungkan.

Penggunaan IPTEK Nuklir dengan pengelolaan dan penerapan yang tepat oleh pihak yang memang sudah berkompeten pada bidangnya dapat memberikan banyak keuntungan karena sebenarnya nuklir menyimpan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Sehingga dengan penjabaran ini diharapkan dapat menimbulkan pengetahuan lebih terhadap masyarakat yang masih tertidur lelap terhadap energi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan, yakni energi nuklir.

Ada yang perlu diketahui tentang beberapa fakta mengenai implementasi energi nuklir di Indonesia ini, pertama, mengenai pemanfaatan tenaga nuklir sudah menjadi cita-cita yang lama bagi negara Indonesia, membentuk lembaga tenaga atom sekitar tahun 50-an yang menjadi cikal bakal BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) yang saat ini sudah melebur kedalam satuan Badan Riset dan Inoveasi Nasional (BRIN). Kedua, pada saat peletakan batu pertama, Presiden Soekarno pada1961 pembangunan proyek reaktor nuklir (research pertama), berharap bahwa tenaga atom bisa menciptakan dan berkontribusi bagi masyarakat yang adil dan makmur, yaitu dengan cara pemanfaatan dan pengembangan teknologi, salah satunya adalah teknologi nuklir.

Pemanfaatan iptek nuklir dewasa ini terus berkembang, dan banyak dirasakan oleh masyarakat. Aplikasi teknologi nuklir sendiri dapat dimanfaatkan secara luas, mulai dari bidang industri, kesehatan, pangan, sumber daya energi dan lingkungan. Namun di Indonesia sendiri masih bidang industri dan bidang kesehatan lah termasuk yang paling banyak memanfaatkan teknologi nuklir.

1. Bidang industri

Pemanfaatan nuklir dalam bidang industry bisa membantu pengecekan maupun memastikan fungsi alat industry tanpa perlu membongkar alat tersebut ataupun menghentikan proses operasionalnya. Penggunaan teknologi nuklir di bidang Industri dapat mengurangi resiko dan menurunkan pembiayaan yang mungkin timbul akibat resiko, sehingga suatu industry dpat menghasilkan produk yang memiliki nilai keekonomian.

Pengembangan Teknik nuklir yang dimanfaatkan dalam bidang industri didasarkan pada teori kesetaran energi dan materi, shingga diperoleh fakta bahwa semua benda itu memiliki frekueni dan Panjang gelombang yang digunakan dalam melihat atau melihat suatu benda atau materi. Pemanfaatan radiasi pada bidang industry sama sekali tidak memanfaatkan dosisnya sebagai pengubah genetika tetapi kepada melihat reaksi radiasi pada suatu benda.

Penggunaan radiasi baik alfa, beta, gamma, maupun sinar – X digunakan untuk membantu di dalam proses industri, seperti proses pengukuran dan kontrol, diagnostik, testing, dan inspeksi. Cotoh aplikasi IPTEK nuklir yang telah digunakan pada bidang industry adalah, Batan memiliki dua produk yaitu Radioisotop Iridium-192 (Ir-192) dan Portal Monitor Radiasi (PMR). Pertama, Radioisotop Iridium-192 (Ir-192) digunakan sebagai Gamma Camera untuk uji tak merusak (NDT). Pada dasarnya PT Inuki mampu memproduksi Ir-192 sumber tertutup secara ekonomis untuk keperluan NDT (jasa radiografi). Nilai jual Ir-192 yang diproduksi PT Inuki lebih rendah/ lebih ekonomis dibandingkan harga impor. Dan produksi Ir-192 sumber tertutup untuk NDT memberikan nilai ekonomi yang tinggi.
Kedua, Portal Monitor Radiasi (PMR) digunakan untuk mengawasai peredaran radioaktif, dan juga sebagai keamanan peredaran radiaktif, termasuk peredaran radiaktif yang illegal. Produk ini cukup prospektif digunakan di bandar udara, pelabuhan dan perbatasan wilayah. Pada dasarnya PT Inuki mampu memproduksi PMR untuk mendukung ketahanan nasional, tetapi sampai saat ini masih diproduksi untuk skala litbang, dan belum dapat diproduksi massal.

2. Bidang kesehatan

Dewasa ini pengaplikasian IPTEK nuklir di bidang kedokteran sangat luas, sejalan dengan pesatnya perkembangan bioteknologi, serta didukung pula oleh perkembangan instrumentasi nuklir dan produksi radioisotop umur pendek yang lebih menguntungkan ditinjau dari segi medik. Energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu sumber radiasi, dapat menyebabkan peruba.hari fisis, kimia dan biologi pada materi yang dilaluinya. Perubahan yang terjadi dapat dikendalikan dengan jalan memilih jenis radiasi (α, β, γ atau neutron) serta mengatur dosis terserap, sesuai dengan efek yang ingin dicapai. Berdasarkan sifat tersebut, radiasi dapat digunakan untuk penyinaran langsung seperti antara lain pada radioterapi, dan sterilisasi. Selain itu, radiasi yang dipancarkan oleh suatu radioisotop, lokasi dan distribusinya dapat dideteksi dari luar tubuh secara tepat, serta aktivitasnya dapat diukur secara akurat; sehingga penggunaan radioisotop sebagai tracer atau perunut, sangat bermanfaat dalam studi metabolisme, serta teknik pelacakan dan penatahan berbagai organ tubuh, tanpa harus melakukan pembedahan.

Beberapa contoh diantaranya adalah pada kedokteran Nuklir, radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas percobaan).

Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat.

Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu.

Selain itu penerapan lainnya adalah dengan Penentuan kerapatan tulang dengan bone densitometer, hal ini adalah pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang muda patah.

3. Bidang Energi

Sumber energi baru terbarukan merupakan sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan serta tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim global, karena energi jenis ini didapatkan dari proses alam yang berkelanjutan. Tenaga nuklir sebagai salah satu jenis energi alternatif yang dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik, merupakan upaya nyata dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang digunakan sebagai tumpuan utama energi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik manusia.

Dewasa ini, perkembangan tenaga nuklir sebagai energi baru terbarukan yang memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai jenis energi alternatif baru dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga listrik masyarakat. Hali ini karena pembangkit menggunakan tenaga nuklir menghasilkan energi dalam jumlah yang sangat besar. Reaksi nuklir melepaskan energi satu juta kali lebih banyak dibandingkan dengan energi air dan angin. Oleh karena itu, sejumlah besar tenaga listrik dapat dihasilkan melalui energi nuklir. Saat ini, sekitar 10-15% dari listrik di dunia dihasilkan melalui energi nuklir. Dapat diperkirakan bahwa 1 kg uranium-235 menghasilkan energi sekitar 1500 ton batu bara.

Potensi tenaga nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik yang lebih besar jika dibandingkan dengan sektor energi lainnya merupakan potensi nyata yang dapat dimanfaatkan. Tingkat efektivitas energi yang dihasilkan memiliki energi lebih besar yang dihasilkan ketimbang dengan sumber energi lain merupakan hal yang potensial untuk diterapkan. Dengan hasil energi yang lebih besar dihasilkan jika dibandingkan dengan energi lain, dapat memangkas biaya yang diperlukan dalam menghasilkan jumlah energi listrik yang sama.

Namun, potensi besar yang dimiliki tenaga nuklir dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik, juga tidak dapat dilepaskan dengan ancaman yang dapat ditimbulkan dari pemanfaatan tenaga nuklir. Ancaman pemanfaatan tenaga nuklir secara umum terletak pada risiko kebocoran ataupun kecelakaan reaktor tenaga nuklir yang dimungkinkan terjadi sekalipun sudah memiliki standar pengolahan produksi yang baik. Dampak kebocoran ataupun kecelakaan tenaga nuklir juga dapat berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan, hal tersebut dapat terlihat dari gas buang (emisi) pengolahan tenaga nuklir yang masih memimiliki potensi berbahaya pencemaran radiasi secara khusus kepada manusia ataupun secara umum kepada organisme lingkungan hidup yang ada di lingkungan sekitar reaktor nuklir.

Sehingga potensi besar tenaga nuklir dapat dianalogikan sebaga ‘pisau bermata dua’ yaitu peluang yang dapat diperoleh Bangsa Indonesia apabila mampu menggunakan potensi besar tenaga nuklir sebagai pembangkit listrik secara optimal dan berkelanjutan, ataupun dapat menjelma menjadi tantangan yang dapat mengancam Bangsa Indonesia (habisnya cadangan energi konvensional dan risiko kebocoran radiasi reaktor nuklir terhadap lingkungan) apabila tidak dimanfaatkan secara optimal.

Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia sendiri masih menjadi kontroversi yang masih banyak di perbincangkan. Pro-kontra dan sceptisme masyarakat menjadi tantangan yang besar untuk mengimplementasikan energi nuklir di Indonesia.

Dalam kebijakan Energi Nasional Indonesia pada forumnya, opsi nuklir sangat terbuka walaupun masih menjadi opsi yang terakhir. Bahwa bisa memanfaatkan energi nuklir, yaitu dengan mempertimbangkan pengurangan emisi karbon pada pemanfaatan energi batu bara yang dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan, dan inilah menjadi alasan yang sangat relevan bagi Indonesia untuk mengimplementasikan tenaga nuklir sebagai sumber energi utama.
Namun untuk dapat membangun PLTN ini perlu dipersiapkan secara matang, dimana pemerintah harus serius dengan implementasi tenaga nuklir bahkan sudah sampai menyiapkan SDM yang pastinya harus berkompeten dibidang ini. Tetapi yang paling penting untuk dapat dilakukan sekarang adalah meningkatkan pemahaman masyarakat atas perkembangan tekonologi nuklir dewasa ini yang sudah sangat maju (jauh berbeda pada masa bencana Bhopal atau Charnobyl) dan mempersiapkan penguasaan teknologi serta infrastruktur hukum dan peraturan lebih dini agar telah tersedia pada saat diperlukan.

4. Bidang Pertanian

Energi nuklir yang besar dapat membantu bidang pertanian melalui rekayasa dan mutasi genetik pada tumbuhan. Hal ini dapat tentu dapat meningkatkan kualitas benih tanaman yang lebih unggul dan produktif. Salah satu contoh produk yang kini berhasil diproduksi dari manfaat nuklir adalah varietas padi Sidenuk. Sidenuk merupakan akronim dari Si Dedikasi Nuklir. Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris kini perlu untuk mempertimbangkan kembali penggunaan energi nuklir. Sebab, manfaat nuklir dapat dirasakan untuk menunjang hasil pertanian yang lebih baik.

Dari semua pembahasan diatas, tentunya kita semakin yakin bahwa sesungguhnya aplikasi IPTEK nuklir sangatlah luas dan bermanfaat besar bagi kesejahteraan umat manusia. Segala sesuatunya selama berada di tangan yang tepat dan dalam dosis yang sesuai, maka akan menjadi keuntungan bagi penggunanya.

Author : Desalsa Anggoro Diani

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)