Pangan merupakan kebutuhan pokok
manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Terjaminnya kebutuhan pangan dapat
menciptakan stabilitas ekonomi dan integrasi sosial yang akan mewujudkan ketahanan
nasional suatu negara. Kualitas dan kuantitas pangan sangat berpengaruh
terhadap kualitas sumber daya manusia yang menjadi salah satu sumber daya
nasional utama untuk sistem pertahanan negara. Pangan menjadi modal suatu
bangsa untuk memantapkan proses pembangunannya karena berkaitan langsung dengan
eksistensi kehidupan masyarakat.
Seperti yang diketahui bersama, saat ini telah terjadi
degradasi lahan
akibat aktivitas manusia
maupun kegiatan industri. Di sisi lain,
pertumbuhan penduduk bumi yang semakin meningkat pesat menimbulkan permasalahan
yang kompleks bagi pemenuhan setiap aspek kebutuhan dasar manusia. Tantangan
pembangunan ke depan terkait langsung dengan isu kecukupan pangan, energi, air,
dan kelestarian lingkungan.
Menurut penilaian Indeks Ketahanan
Pangan Global 2018 dari The Economist
Intelligence Unit, Indonesia berada pada posisi ke-65 dari 113 negara. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas penyediaan
bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Salah satu hal yang
menjadi kendala teknis dalam meningkatkan ketahanan pangan bangsa adalah
terbatasnya sumber daya manusia yang terampil di bidang pertanian dan
peternakan, serta kurangnya peralatan modern yang dapat mengefisienkan seluruh
proses pertanian dan peternakan.
Dalam menghadapi hal tersebut, penerapan teknologi nuklir merupakan solusi cerdas dan terbaik. Melalui penelitian dan pengembangan dapat diperoleh bibit tanaman unggul dari segi produktivitas, mutu, efisiensi waktu, dan ketahanan terhadap hama serta penyakit lainnya dengan cara pemuliaan tanaman. Inovasi pemanfaatan teknologi nuklir juga mampu menghasilkan teknologi yang mendukung program peternakan nasional berupa program pakan, manajemen reproduksi, dan kesehatan hewan.
Author : Wahyu Setia Murti