Tak Hanya Bidang kesehatan, Ini Manfaat Radioisotop di Berbagai Bidang

0

Tangan dengan inti atom dan simbol elektron foto stok


Belakangan ini, perkembangan ilmu dan teknologi kenukliran semakin pesat. Contoh nyata dari perkembangan ini berupa berdirinya fasilitas-fasilitas baru kedokteran nuklir di berbagai dunia seperti Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia pun, pemanfaatan ketenaganukliran dalam berbagai bidang lebih dikembangkan. Saat ini, kegiatan iptek nuklir lebih diarahkan pada lingkup proses, analisis, rekayasa peralatan dan instrumentasi, serta pembuatan perangkat medik berupa sediaan radioisotop dan radiofarmaka. Radioisotop diperoleh melalui iradiasi neutron atau iradiasi partikel bermuatan.

Sejauh ini, radioisotop identik dengan bidang kesehatan dan kedokteran nuklir. Memang benar radioisotop erat kaitannya dengan kedokteran nuklir dimana radioisotop digunakan untuk terapi radiasi seperti terapi kelainan tiroid, terapi polisitemia vera, dan leukimia. Selain itu, radioisotop digunakan untuk diagnosis fungsi dan anatomi organ tubuh serta studi sirkulasi dan kehilangan darah. Penggunaan radioisotop untuk tujuan diagnostik harus dalam dosis serendah mungkin namun dapat memberikan informasi yang diinginkan sehingga dosis yang diabsorbsi tubuh sangat rendah.

Disamping penggunaannya dalam bidang kesehatan, radioisotop dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian, hidrologi, dan industri. Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan sebagai perunut dalam penelitian efisiensi pemupukan tanaman. Teknik perunut dengan radioisotop akan memberikan cara pemupukan yang tepat dan hemat. Dalam bidang hidrologi, radioisotop dapat digunakan untuk mengukur kecepatan laju dan debit air sungai, air dalam tanah dan rembesan, kebocoran dam serta pipa penyalur yang terbenam dalam tanah, lokasi dumping, asal/ pola aliran sedimen dan laju pengendapan. Dalam bidang industri, radioisotop dapat digunakan dalam teknik radiografi. Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, radiografi digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/ gas serta instalasi kilang minyak. Selain itu, radioisotop juga dapat digunakan sebagai perunut untuk menguji kebocoran cairan/ gas dalam pipa, penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi pengujian homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD).

Indonesia mulai memproduksi radioisotop sejak 1960-an. Radioisotop sejak dahulu menjadi prioritas produksi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan terus dikembangkan hingga saat ini. Pada tahun 2020, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) mengembangkan tiga produk radioisotop dan radiofarmaka untuk kesehatan, yaitu Generator Mo-99/Tc-99m, radiofarmaka berbasis PSMA (prostate specific membrane antigen) atau Lu-177-PSMA, dan Kit radiofarmaka.

Author : Rieka Arkaninto Adeska

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)