Sumber:
kliktani.com
Suatu negara dapat dikatakan makmur apabila
kebutuhan-kebutuhan warganya dapat terpenuhi. Salah satunya adalah pangan.
Pangan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
Apabila pangan manusia tidak terpenuhi, pastinya akan kelaparan bahkan
meninggal. Pemerintah Indonesia selalu memberikan upaya untuk meningkatkan
kesediaan pangan nasional.
Indonesia merupakan negara agraris yaitu negara
dengan produk pertanian yang cukup besar dan sebagian penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Produk pertanian yang sangat terkenal adalah
padi. Padi merupakan bahan pokok untuk dijadikan beras. Beras tersebur dimasak
menjadi nasi yang merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk di Indonesia.
Dalam upaya memenuhi kesediaan pangan di Indonesia,
salah satu solusinya adalah dengan menggunakan padi dengan varietas unggul.
Riset demi riset dilakukan dan menghasilkan varietas unggul dengan cara mutasi
gen menggunakan teknik irradiasi.
Irradiasi merupakan teknik yang dilakukan dengan
memancarkan radiasi ke biji padi sehingga terjadi mutasi pada struktur
kromosomnya. Dengan adanya perubbahan ini, dapat menjadikan padi dengan sifat
yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap ketahanan maupun massa
pertumbuhannya.
Varietas padi yang dihasilkan dengan teknik ini
contohnya: Diah suci, Mira-I, Inpari Sidenuk, Mustaban Agritan, Cakrabuana
Agritan, Munawacita Argitan dan lain sebagainya. Padi sidenuk berasaal dari
varietas Diah Suci yang diradiasi sinar gamma dengan dosis 0,20 kGy dari Co-60.
Padi Mustaban berasal dari varietas Kewal Arjuna diradiasi sinar gamma pada
dosis 0,20 kGy dengan sumber Co-60. Padi Cakrabuana diiradiasi dengan sinar
gamma Co-60 dengan dosis 0,1 kGy terhadap varietas Inpari 13. Padi Munawacita,
berasal dari varietas Kewal Balik Semah yang diradiasi sinar gamma dengan dosis
0,20 kGy dari Co-60.
Varietas-varietas dengan irradiasi memiliki
keunggulan masing masing. Pada tanaman padi varietas inpari sidenuk memiliki
batang yang kokoh sehingga tahan terhadap angin, tahan terhadap hama wereng,
umur pertumbuhannya ± 103 hari, nasi yang dihasilkan pulen dan Cocok ditanam di
ekosistem sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl dan tidak dianjurkan
ditanam didaerah endemik tungro dan blas. Pada varietas Mustaban memiliki
batang yang kokoh sehingga tahan terhadap angin, tahan terhadap penyakit hawar
daun bakteri, umur pertumbuhannya ± 118 hari, warna beras putih, nasi yang
dihasilkan pulen dan baik ditanam pada lahan sawah dataran rendah sampai 600
mdpl. Pada varietas Mnawacita memiliki batang yang agak rentan terhadap angin,
tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, umur pertumbuhannya ± 123 hari, warna
beras putih ,nasi yang dihasilkan agak pulen dan baik ditanam pada lahan sawah
dataran rendah sampai 600 mdpl. Pada padi cakrabuana memiliki batang yang agak
tahan terhadap angin, tahan terhadap penyakit blass, umurnya ± 104 hari setelah
semai, warna beras coklat muda, nasi yang dihasilkan pulen, serta baik ditanam
pada lahan sawah irigasi dataran rendah dan menengah sampai ketinggian 600
mdpl.
Berikut merupakan panen varietas padi irradiasi
yang dilansir dari batan.go.id:
Gambar 1 Panen di Loka
Jepara, Desa Ujung Watu, Kabupaten Jepara 20 Maret 2022
Gambar 2 Panen Raya Varietas Padi Unggul Sidenuk di
Desa Pakis, Kec. Limbangan, Kab. Kendal (26 Oktober 2021)
Gambar 3 Panen Varietas Padi Mustaban di Desa
Sidasari, Kec. Sampang, Kabupaten Cilacap
Dengan adanya varietas-varietas unggul yang
dikembangkan dengan teknik iradiasi, diharapkan kesediaan pangan di Indonesia
selalu mencukupi bahkan surplus. Apabila hal ini terjadi maka penduduk tidak
akan khawatir dengan kekurangan pangan. Selain itu, diharapkan Indonesia
semakin maju dan makmur sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasinal yang ingin
dicapai.