Varietas Padi Unggul : Padi Iradiasi

0

 


Sumber: kliktani.com


Suatu negara dapat dikatakan makmur apabila kebutuhan-kebutuhan warganya dapat terpenuhi. Salah satunya adalah pangan. Pangan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Apabila pangan manusia tidak terpenuhi, pastinya akan kelaparan bahkan meninggal. Pemerintah Indonesia selalu memberikan upaya untuk meningkatkan kesediaan pangan nasional.

Indonesia merupakan negara agraris yaitu negara dengan produk pertanian yang cukup besar dan sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Produk pertanian yang sangat terkenal adalah padi. Padi merupakan bahan pokok untuk dijadikan beras. Beras tersebur dimasak menjadi nasi yang merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk di Indonesia.

Dalam upaya memenuhi kesediaan pangan di Indonesia, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan padi dengan varietas unggul. Riset demi riset dilakukan dan menghasilkan varietas unggul dengan cara mutasi gen menggunakan teknik irradiasi.

Irradiasi merupakan teknik yang dilakukan dengan memancarkan radiasi ke biji padi sehingga terjadi mutasi pada struktur kromosomnya. Dengan adanya perubbahan ini, dapat menjadikan padi dengan sifat yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap ketahanan maupun massa pertumbuhannya.

Varietas padi yang dihasilkan dengan teknik ini contohnya: Diah suci, Mira-I, Inpari Sidenuk, Mustaban Agritan, Cakrabuana Agritan, Munawacita Argitan dan lain sebagainya. Padi sidenuk berasaal dari varietas Diah Suci yang diradiasi sinar gamma dengan dosis 0,20 kGy dari Co-60. Padi Mustaban berasal dari varietas Kewal Arjuna diradiasi sinar gamma pada dosis 0,20 kGy dengan sumber Co-60. Padi Cakrabuana diiradiasi dengan sinar gamma Co-60 dengan dosis 0,1 kGy terhadap varietas Inpari 13. Padi Munawacita, berasal dari varietas Kewal Balik Semah yang diradiasi sinar gamma dengan dosis 0,20 kGy dari Co-60.

Varietas-varietas dengan irradiasi memiliki keunggulan masing masing. Pada tanaman padi varietas inpari sidenuk memiliki batang yang kokoh sehingga tahan terhadap angin, tahan terhadap hama wereng, umur pertumbuhannya ± 103 hari, nasi yang dihasilkan pulen dan Cocok ditanam di ekosistem sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl dan tidak dianjurkan ditanam didaerah endemik tungro dan blas. Pada varietas Mustaban memiliki batang yang kokoh sehingga tahan terhadap angin, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, umur pertumbuhannya ± 118 hari, warna beras putih, nasi yang dihasilkan pulen dan baik ditanam pada lahan sawah dataran rendah sampai 600 mdpl. Pada varietas Mnawacita memiliki batang yang agak rentan terhadap angin, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, umur pertumbuhannya ± 123 hari, warna beras putih ,nasi yang dihasilkan agak pulen dan baik ditanam pada lahan sawah dataran rendah sampai 600 mdpl. Pada padi cakrabuana memiliki batang yang agak tahan terhadap angin, tahan terhadap penyakit blass, umurnya ± 104 hari setelah semai, warna beras coklat muda, nasi yang dihasilkan pulen, serta baik ditanam pada lahan sawah irigasi dataran rendah dan menengah sampai ketinggian 600 mdpl.

Berikut merupakan panen varietas padi irradiasi yang dilansir dari batan.go.id:


Gambar 1 Panen di Loka Jepara, Desa Ujung Watu, Kabupaten Jepara 20 Maret 2022


Gambar 2 Panen Raya Varietas Padi Unggul Sidenuk di Desa Pakis, Kec. Limbangan, Kab. Kendal (26 Oktober 2021)


Gambar 3 Panen Varietas Padi Mustaban di Desa Sidasari, Kec. Sampang, Kabupaten Cilacap


Dengan adanya varietas-varietas unggul yang dikembangkan dengan teknik iradiasi, diharapkan kesediaan pangan di Indonesia selalu mencukupi bahkan surplus. Apabila hal ini terjadi maka penduduk tidak akan khawatir dengan kekurangan pangan. Selain itu, diharapkan Indonesia semakin maju dan makmur sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasinal yang ingin dicapai.


Author : Septiara Canprisa Joandris



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)