Teknik Isotop untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Tanah Berkelanjutan

0


Pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia telah dimanfaatkan secara luas di berbagai bidang, termasuk bidang hidrologi. Salah satu teknologi nuklir, yakni teknologi isotop membantu Pemerintah dalam menentukan langkah-langkah penerapan pengelolaan sumber daya air secara terpadu, efisien dan berkelanjutan. Peneliti Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir (BATAN), Paston Sidauruk mengatakan, salah satu aplikasi dari teknologi isotop antara lain bekerja sama dengan PT. Tirta Investama, produsen merek air mineral terbesar di Indonesia, Aqua, dalam mencari daerah sumber air. Kerja sama ini telah terjalin sejak 20 tahun lalu hingga sekarang.

Selain itu, pada tahun ini, BATAN melalui program Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/ IAEA), yakni Coordinated Research Projects (CRP), dengan tema "Ground Water Irradiation System”, sedang melakukan penelitian untuk mengetahui potensi air tanah yang dijadikan sumber air untuk irigasi sawah, antara lain irigasi sawah di Daerah Klaten, Jawa Tengah.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan negara-negara Asia Pasifik dalam mengelola sumber daya air, khususnya air tanah, secara lebih efektif dan efisien melalui penggunaan teknik isotop.Teknologi isotop untuk pengelolaan sumber daya air secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang didasarkan pada variasi komposisi isotop alami dari sistem yang dipelajari, dan yang menggunakan radioisotop buatan (pelacak). Sifat fisik dan kimia dari isotop unik dari suatu unsur kimia, yang terjadi di alam atau ditambahkan ke sistem hidrologi untuk tujuan kerja, memungkinkan teknik ini untuk mengidentifikasi beberapa parameter penting untuk pengelolaan sumber daya air, seperti , interaksi antara Sumur, usia air tanah. , pola dinamika cekungan/danau dan rejim air, interaksi antara air tanah dan air permukaan, limpasan air permukaan, hubungan antara sungai bawah tanah di kawasan karst, interaksi air tanah dalam dan air tanah dangkal.

Di Indonesia, penerapan teknik isotop dalam pengelolaan sumber daya air telah berkembang dengan baik, seperti B. Kajian pola pergerakan air dan kawasan rekreasi Jakarta, kawasan pengisian akuifer kawasan Gunung Salak dan stratifikasi perairan Danau Toba. dan potensi dalam penelitian keamanan bendungan, seperti penelitian potensi kebocoran beberapa bendungan seperti Bendungan Wling, Ngancari, Sengguruh dan Jatiluhur.

Author : Nur Octaviany

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)