Teknologi Nuklir Dalam Pembangunan Infrastruktur Publik

0

Infrastruktur publik merupakan hal yang krusial pada suatu negara. Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Dalam 30 tahun terakhir ditengarai pembangunan ekonomi Indonesia tertinggal akibat lemahnya pembangunan infrastruktur. Menurut Sumaryanto Widayatin, ada 4 infrastruktur terpenting dalam pembangunan ekonomi suatu negara yaitu jaringan jalan (nasional, provinsi, kabupaten dan kota), pembangkit listrik, telekomunikasi (telepon tetap dan selular), serta air minum dan sanitasi.

Pembangunan infrastruktur harus dilakukan dengan baik dan benar untuk meminimalisir gagalnya pembangunan dan menjamin kualitas infrastruktur yang dibangun. Sebagai contoh, apabila terdapat kesalahan dalam pembangunan jembatan seperti terdapat retakan, korosi ataupun degradasi beton yang tidak diketahui dan tidak ditangani langsung, maka jikalau runtuh atau rusak justru dapat menambah beban ekonomi negara. Oleh karena itu, dalam hal ini memerlukan teknologi yang dapat membantu meminimalisir kesalahan pada saat pembangunan sehingga langkah pencegahan dapat segera dilaksanakan. Salah satu aplikasi teknologi nuklir dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini, yakni NDT atau Non-Destructive Test.

NDT atau NDT testing merupakan teknik inspeksi infrastruktur dengan cara yang tidak intrusif dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur tersebut. Metode NDT sendiri pada dasarnya dikelompokan menjadi dua bagian, yakni yang memanfaatkan aplikasi teknologi nuklir (radiasi) dan non radiasi. Metode non radiasi yang cukup banyak digunakan adalah Ultrasonic testing (UT), Eddy Current, Magnetic Particle dan Hardness Testing. Sedangkan untuk metode yang memanfaatkan radiasi seperti radiografi, backscatter radiometri, gamma tomografi, dan gamma scanning.


Radiografi merupakan salah satu uji tanpa merusak yang menggunakan sinar X atau sinar gamma sebagai sumber sinar. Sinar X dan sinar gamma memiliki daya tembus tinggi, sehingga mampuan menembus hampir semua logam kecuali timbal dan material yang sangat padat, sehingga dapat digunakan untuk menginspeksi cacat atau ketidaksesuaian dibalik dinding metal atau didalam bahan itu sendiri. Didalam pengelasan, radiografi merupakan faktor penting untuk menentukan mutu internalnya secara cepat sebelum melangkah ke jenis uji mutu yang lainnya seperti uji merusak. Radiografi menggunakan penetrating radiation yang diarahkan langsung pada material. Intensitas radiasi yang ditembakkan pada material sangat bergantung pada berat jenis dan ketebalan material. Hasil dari pengujian akan ditampilkan pada film atau monitor.


Teknik tomografi merupakan teknik yang digunakan untuk menginvestigasi struktur dalam suatu obyek secara non-intrusive dan non-invasive. Tomografi gamma merupakan teknik yang menggunakan sinar gamma yang memiliki daya tembus tinggi untuk menginvestigasi struktur suatu obyek. Tomografi gamma dan tomografi sinar X, bergantung pada energinya, sensitif terhadap kerapatan atau komposisi atom (nomor Z efektif) dari media proses. Mengenai resolusi spasial, metode radiasi pengion ini mencakup rentang yang sangat besar dari nm hingga cm, dan juga memungkinkan untuk mendapatkan kecepatan respons yang cepat. Batasan untuk teknik ini sebenarnya ada di biaya sistem, bukan teknologinya.


Gamma scanning adalah metode yang dilakukan dengan memposisikan sumber radioaktif (Co-60 atau Cs-137) yang dikolimasi pada arah yang bersebrangan dengan detektor. Kemudian baik sumber maupun detektor akan digerakkan secara vertikal di sepanjang dinding luar kolom pada interval yang konstan. Diameter dan ketinggian kolom dapat bervariasi. Detektor sintilator dipilih untuk digunakan karena mempunyai efisiensi dan sensitivitas yang cukup tinggi dalam mendeteksi radiasi.

Prinsip kerja gamma scanning didasarkan interaksi sinar gamma yang dipancarkan sumber dengan material objek yang dilaluinya. Perbedaan intensitas radiasi sebelum dan setelah melalui materi yakni eksponensial dari fungsi tebal material uji dengan jenis bahan. Data tersebut kemudian disatukan dan diproses untuk mendapat grafik yang memperlihatkan kondisi dan konfigurasi internal material uji. Pengukuran dilakukan lebih dari satu kali dan dilakukan dengan variasi arah untuk memastikan keakuratan data dan mengurangi error saat pengambilan data. Jika jarak antara sumber dan detektor tetap konstan, maka dapat dianalisis scan profile pada posisi vertikal.

Backscatter Radiometri merupakan metode menentukan kerapatan di tempat 100 mm beton keras bagian luar. Peralatan tersebut memiliki sumber sinar gamma terkonsentrasi dan detektor yang dipasang dalam bingkai. Pengukur kerapatan kelembaban permukaan nuklir memiliki konfigurasi yang sesuai dengan sumber sinar gamma. Dalam operasinya, pengukur ditempatkan pada permukaan beton dan mengukur intensitas radiasi pantulan (hamburan balik) yang telah melewati komponen beton. Pengukur membutuhkan kalibrasi untuk kepadatan backscatter, dan penyesuaian kepadatan harus dilakukan dengan menggunakan inti dari situs yang telah diuji menggunakan pengukur. Metode ini dapat digunakan ketika hanya satu permukaan komponen yang dapat diakses. Ada sejumlah instrumen yang tersedia secara komersial. Teknologinya cepat dan sederhana, meski membutuhkan program keselamatan radiasi dan akreditasi untuk mengoperasikan peralatan portabel yang kokoh.

Beberapa penerapan teknologi nuklir tersebut dapat membantu mengurangi resiko cacat pembangunan dan memudahkan inspeksi infrastruktur yang dibangun. Dengan pembangunan infrastruktur yang baik dapat membuat tujuan pembangunan tercapai, sehingga fungsi infrastruktur publik sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dapat terpenuhi.

Author : Farhansyah Yunandani Arumbifa

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)